Minggu
malam kemarin, aku kembali bertemu dia, menjemputnya dgn tujuan mengantarnya ke
airpot karena dia akan pergi ke Makasar utk acara keluarga. Minggu paginya sih aku
rencana mau bantu dia untuk telusuri tiketnya dia yg di pesan di traveloka. Yaa
di hari sebelumnya dia memang ada cerita soal tiket yg dia beli tp dia slh
nominal transfer, makanya tiketnya blm dikirim2 ke emailnya. Ketika
Saking
bosannya aku di rmh, aku mencoba keluar untuk sekedar jalan2 menghabiskan waktu
sampai pukul /7 sore utk jemput dia dan antar ke bandara sepinggan. Jujur sih, aku
kmrn mlm sudah ada rencana mau ngajak ngobrol serius sm dia, makanya aku mau
jemput dia cepat walapun pesawatnya baru take off jam 9 mlm. Aku sms, tlp nanya
mau dijemput jam brp, tp sm sekali gak ada balasan, smpai jam 6 sore akhirnya aku
mutusin lngsung datang ke kost tmnnya tempat dia menginap. Pas aku udh mau
sampai tkp nih, dia nya sms blg klo minta di jemput jam /8 aja, padahal aku udh
dkt bgt sm kost tmnnya, dan jarak rmh ke kostnya lumayan jauh. Ya udh /7 itu aku
blg klo aku udh dpn kostnya dia, mau ngajak berangkat cpt sekalian minta dia
temenin aku nyari abon kepiting dekat bandara. Pas aku blg begitu sih dia cm
bls jgn nunggu dan aku disuruh cari abon aja dulu, karena dia mau istirahat.
Yaa aku tau sih klo dia gak mau ngerepotin org lain, gak mau merasa berutang sm
aku, pdhl trs terang aku sih santai aja sm sekali gak ngerasa direpotin. Jadi
dari pada dia ngerasa gak enak, ya aku blg aja iya, pdhl aku nunggu aja duduk
dipinggir jalan situ smpai jam /8 lwt.. lumayan ngabisin batrei sih sejam lwt
main hp.haha.. tp aku sih mencoba menikmati aja, kan jarang2 ketemu dia.hihi…
Tepat /8
malam dia pun turun dan aku pun mulai menjemputnya dan mengantarnya ke bandara.
Sesampai aku di bandara, aku menurunkan dia di terminal keberangkatan dan aku
mencari parkir mobil terdekat walaupun akhirnya mlh dpt yg jauh.hadehh….
Seperti
biasa, terjadi delay di maskapai pesawat yang akan dia tumpangi, dari semula
berangkat jam /9 mlm delay menjadi /10 mlm, lumayan sejam bisa ngobrol2
pikirku. Kami pun mulai bersantai makan minum di slh satu resto di bandara,
smbil mengobrol2 aku pun berusaha mencari tahu ttg dirinya. Sunggu disaat ini
perasaan gugup, grogi baru muncul, padahal dari pagi udh ditetapkan gak boleh
gugup grogi, tapi malah parah.haha… Saat itu pun aku mulai bertanya padanya,
ttg pernyataanku yg pernah aku blg dulu
di tlp klo aku ingin membina hub serius dgn dia. Sebenarnya aku merekam semua
pembicaraan aku sm dia di hp aku, dan aku sangat mendengarkan dgn seksama apa
yg dia blg. Dari semua omongannya dia, bisa aku tangkap klo dia blm bisa
membuka hati utk membina hubungan, mungkin karena dia gak mau kejadian masa
lalunya dia yg dikhianati terulang kembali. Aku sih mencoba membuka hati dan
pikirannya, tp sepertinya waktu itu sangat susah, selain waktu kita yg sangat
sedikit, aku sm sekali bukan org yg suka menilai org secara lngsung, aku hanya
bisa menilai dr luarnya aja, dan itupun mungkin bnyk yg salah.
Banyak hal
yg sebenarnya mau aku sampaikan saat itu, tapi entah knp semua jadi blank gak
karuan ketika dia berkata klo dia blm bisa membuka hati nya di utk membina hub
serius.. L
Maka dari
itu, ketika aku selesai dr bandara, aku pun balik dan mencoba menuliskan
catatan utk dia yg seharusnya aku katakan langsung di depan dia..
“Hallo de,
sebenarnya ada hal yang ingin ku sampaikan mlm tadi, namun tidak jadi. Hal itu
kuurungkan setelah mendengar sendiri dari kamu klo km blm mau membuka hati km
utk seorang pria baru. Aku bukan ragu, namun lebih kepada menghargai apa yg
kamu sampaikan. Setelah balik dari nganterin km kmrn, aku berpikir dan
kutetapkan utk menyampaikan sesuatu ke kamu. Aku tau mungkin kurang etis utk
menyampaikan ini lwt tulisan, tp aku harap km bisa mengerti. Malam itu, saat di
bandara, aku ingin mengatakan bahwa aku serius ingin menjalin hubungan dengan
km. Aku ingin mengatakan, jika kamu bersedia menerimaku, aku ingin bertemu
keluarga mu dan mengatakannya langsung di dpn org tua mu di awal thn dpn,
mengenai waktunya km yg tentukan. Tentang perasaanmu ke aku, aku rasa bukan
masalah bagiku karena aku akan berjuang utk membuat mu memiliki perasaan ke
aku, asal km mau membuka hati dan pikiranmu utk hubungan yg serius, karena ini
lbh kepada km yg menunggu seseorang yg betul2 ingin serius dan aku ingin km
tahu bahwa aku sangat serius. Dan aku harap km bisa mencoba membuka hatimu dan
menjawab pernyataan ku dgn waktu yg km tentukan sendiri”.
Tulisan aku
di atas yg sebenarnya mau aku sampaikan ke km lwt line, tp entah knp rasa ingin
mengirimnya menjadi sandungan buat ku, mungkin karena aku takut utk sakit hati,
jadi aku cm bisa membacanya sendiri dan mencoba menuangkannya lwt tulisan ini.
Saat ini
mungkin perasaan mu ke aku gak respect, entah kenapa aku merasa demikian. Foto2
kita di skybar yg aku minta pun gak km kirimkan ke aku, aku tidak bisa memaksa
memang jd aku cm bisa berdoa dan menunggu.
Mungkin
suatu saat km akan membaca tulisan ku ini, walaupun singkat gak jelas, tp ini
semua adalah nyata adanya dan km pun menjadi bagian di dalam nya.
Seelah km
membaca tulisan ini, km hanya punya dua pilihan. Km menghubugi aku walaupun
hanya mengucapkan terimakasih, atau km biarkan hal ini menjadi kenangan buat
mu. J
#Karena
yang Namanya perngorbanan itu tidak harus diketahui