Monday, September 7, 2015

Yang belum tersampaikan.. :(

Minggu malam kemarin, aku kembali bertemu dia, menjemputnya dgn tujuan mengantarnya ke airpot karena dia akan pergi ke Makasar utk acara keluarga. Minggu paginya sih aku rencana mau bantu dia untuk telusuri tiketnya dia yg di pesan di traveloka. Yaa di hari sebelumnya dia memang ada cerita soal tiket yg dia beli tp dia slh nominal transfer, makanya tiketnya blm dikirim2 ke emailnya. Ketika

Saking bosannya aku di rmh, aku mencoba keluar untuk sekedar jalan2 menghabiskan waktu sampai pukul /7 sore utk jemput dia dan antar ke bandara sepinggan. Jujur sih, aku kmrn mlm sudah ada rencana mau ngajak ngobrol serius sm dia, makanya aku mau jemput dia cepat walapun pesawatnya baru take off jam 9 mlm. Aku sms, tlp nanya mau dijemput jam brp, tp sm sekali gak ada balasan, smpai jam 6 sore akhirnya aku mutusin lngsung datang ke kost tmnnya tempat dia menginap. Pas aku udh mau sampai tkp nih, dia nya sms blg klo minta di jemput jam /8 aja, padahal aku udh dkt bgt sm kost tmnnya, dan jarak rmh ke kostnya lumayan jauh. Ya udh /7 itu aku blg klo aku udh dpn kostnya dia, mau ngajak berangkat cpt sekalian minta dia temenin aku nyari abon kepiting dekat bandara. Pas aku blg begitu sih dia cm bls jgn nunggu dan aku disuruh cari abon aja dulu, karena dia mau istirahat. Yaa aku tau sih klo dia gak mau ngerepotin org lain, gak mau merasa berutang sm aku, pdhl trs terang aku sih santai aja sm sekali gak ngerasa direpotin. Jadi dari pada dia ngerasa gak enak, ya aku blg aja iya, pdhl aku nunggu aja duduk dipinggir jalan situ smpai jam /8 lwt.. lumayan ngabisin batrei sih sejam lwt main hp.haha.. tp aku sih mencoba menikmati aja, kan jarang2 ketemu dia.hihi…
Tepat /8 malam dia pun turun dan aku pun mulai menjemputnya dan mengantarnya ke bandara. Sesampai aku di bandara, aku menurunkan dia di terminal keberangkatan dan aku mencari parkir mobil terdekat walaupun akhirnya mlh dpt yg jauh.hadehh….

Seperti biasa, terjadi delay di maskapai pesawat yang akan dia tumpangi, dari semula berangkat jam /9 mlm delay menjadi /10 mlm, lumayan sejam bisa ngobrol2 pikirku. Kami pun mulai bersantai makan minum di slh satu resto di bandara, smbil mengobrol2 aku pun berusaha mencari tahu ttg dirinya. Sunggu disaat ini perasaan gugup, grogi baru muncul, padahal dari pagi udh ditetapkan gak boleh gugup grogi, tapi malah parah.haha… Saat itu pun aku mulai bertanya padanya, ttg  pernyataanku yg pernah aku blg dulu di tlp klo aku ingin membina hub serius dgn dia. Sebenarnya aku merekam semua pembicaraan aku sm dia di hp aku, dan aku sangat mendengarkan dgn seksama apa yg dia blg. Dari semua omongannya dia, bisa aku tangkap klo dia blm bisa membuka hati utk membina hubungan, mungkin karena dia gak mau kejadian masa lalunya dia yg dikhianati terulang kembali. Aku sih mencoba membuka hati dan pikirannya, tp sepertinya waktu itu sangat susah, selain waktu kita yg sangat sedikit, aku sm sekali bukan org yg suka menilai org secara lngsung, aku hanya bisa menilai dr luarnya aja, dan itupun mungkin bnyk yg salah.

Banyak hal yg sebenarnya mau aku sampaikan saat itu, tapi entah knp semua jadi blank gak karuan ketika dia berkata klo dia blm bisa membuka hati nya di utk membina hub serius.. L
Maka dari itu, ketika aku selesai dr bandara, aku pun balik dan mencoba menuliskan catatan utk dia yg seharusnya aku katakan langsung di depan dia..

“Hallo de, sebenarnya ada hal yang ingin ku sampaikan mlm tadi, namun tidak jadi. Hal itu kuurungkan setelah mendengar sendiri dari kamu klo km blm mau membuka hati km utk seorang pria baru. Aku bukan ragu, namun lebih kepada menghargai apa yg kamu sampaikan. Setelah balik dari nganterin km kmrn, aku berpikir dan kutetapkan utk menyampaikan sesuatu ke kamu. Aku tau mungkin kurang etis utk menyampaikan ini lwt tulisan, tp aku harap km bisa mengerti. Malam itu, saat di bandara, aku ingin mengatakan bahwa aku serius ingin menjalin hubungan dengan km. Aku ingin mengatakan, jika kamu bersedia menerimaku, aku ingin bertemu keluarga mu dan mengatakannya langsung di dpn org tua mu di awal thn dpn, mengenai waktunya km yg tentukan. Tentang perasaanmu ke aku, aku rasa bukan masalah bagiku karena aku akan berjuang utk membuat mu memiliki perasaan ke aku, asal km mau membuka hati dan pikiranmu utk hubungan yg serius, karena ini lbh kepada km yg menunggu seseorang yg betul2 ingin serius dan aku ingin km tahu bahwa aku sangat serius. Dan aku harap km bisa mencoba membuka hatimu dan menjawab pernyataan ku dgn waktu yg km tentukan sendiri”.

Tulisan aku di atas yg sebenarnya mau aku sampaikan ke km lwt line, tp entah knp rasa ingin mengirimnya menjadi sandungan buat ku, mungkin karena aku takut utk sakit hati, jadi aku cm bisa membacanya sendiri dan mencoba menuangkannya lwt tulisan ini.
Saat ini mungkin perasaan mu ke aku gak respect, entah kenapa aku merasa demikian. Foto2 kita di skybar yg aku minta pun gak km kirimkan ke aku, aku tidak bisa memaksa memang jd aku cm bisa berdoa dan menunggu.

Mungkin suatu saat km akan membaca tulisan ku ini, walaupun singkat gak jelas, tp ini semua adalah nyata adanya dan km pun menjadi bagian di dalam nya.
Seelah km membaca tulisan ini, km hanya punya dua pilihan. Km menghubugi aku walaupun hanya mengucapkan terimakasih, atau km biarkan hal ini menjadi kenangan buat mu. J

#Karena yang Namanya perngorbanan itu tidak harus diketahui